Rabu, 13 Februari 2013

Reset Darurat Pada Printer Canon Inkjet




Printer sebenarnya adalah salah satu perangkat tambahan bagi suatu sistem komputer. Tanpa printer pun sebenarnya komputer telah dapat dioperasikan. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa printer sangatlah kita perlukan, karena kehadiran suatu dokumen dalam bentuk tercetak masih tetap merupakan suatu keharusan.

Salah satu merk printer yang jamak kita temui adalah canon. Bahkan menurut pengamatan saya, merk ini adalah merk printer yang paling banyak dipake. Beberapa kelebihan printer inkjet canon adalah harganya murah, cartridgenya bisa disuntik/direfill, dan kecepatan cetaknya lumayan kencang. Oh iya ada satu lagi kelebihan printer inkjet canon yaitu perawatannya relatif mudah.

Walau relatif mudah perawatannya tapi bukan berarti printer ini bebas masalah. Lumayan sering  juga  kita menemui kesulitan saat ingin mencetak dokumen dengan printer ini. Salah satunya penyakit kambuhan pada printer inkjet Canon ini (juga printer inkjet merk laen sih sebenarnya) adalah printer harus direset setelah mencetak dalam jumlah tertentu. Udah setengah mati nyelesaikan ketikannya, sampe begadang segala, eh saat ingin dicetak printernya ngadat. Begitu kita nekan tombol print tanpa permisi mucul kotak dialog peringatan dengan kata-kata “waste ink absorber almost full ..... bla ... bla ...bla...” Lalu lampu indikator pada printer pun berdisko ria. Berkelip-kelip dengan warna hijau - oranye. Bisanya kalo udah muncul peringatan model gini printernya bakalan ngadat. Mogok kerja.

Kalau ngadatnya pagi atau siang mungkin tidak terlalu masalah buat kita. Tinggal bawa aja ke tempat servis, beres dah. Paling resetnya perlu waktu sebentar. Tapi itu kalau ndak urgent, jadi masih bisa ditunda dulu nge-print-nya. Kalo udah dekat dengan deadline bisa bikin senewen kan. Atau kalau ngadatnya tengah malam? Atau pas si bos alias atasan udah ngamuk-ngamuk minta diprint segera gimana? Atau lagi bokek, tempat servis jauh, motor mogok, jalan macet dan kondisi laen yang menyengsarakanlah pokoknya. (tolong pembaca mengkhayalkannya lebih lanjut ... :P)
Oke-oke. Untuk mengatasi keadaan gawat darurat seperti ini saya ingin membagi satu trik biar printernya mau bekerja lagi. Tanpa sogokan, tanpa bujuk rayu atau diembel-embeli apapun sebenarnya printernya bisa koq disuruh nge-print lagi. Tapi katanya ini untuk kondisi gawat darurat ajah. Tidak disarankan untuk dipakai terus-terusan. Katanya lagi, trik ini kalau dipake terus menerus dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan printernya rusak total. Kenapa pake tag “katanya”? karena saya belom pernah membuktikannya sendiri. Jadi masih merupakan issue yang belum tentu benar. Jika ada pembaca yang berminat menjadi sukarelawan untuk membuktikannya saya persilahkan. Resiko tanggung sendiri ya.

Alright. Pertama kalo udah muncul gejala-gejala penyakitnya kumat seperti di atas (ada peringatan dan lampu indikator printer berubah jadi oranye dan berkedip-kedip) maka batalkan dulu perintah ngeprintnya (pada printer tertentu ada pilihan cancel printing pada dialog box warningnya atau tinggal pencet OK buat membatalkan operasi cetaknya). Lalu matikan printer dan cabut steker atau colokan kabel listrik pada bagian belakang printer. Setelah itu tekan dan tahan tombol resume (atau tombol stop/reset untuk inkjet yang multifungsi). Kemudian sambungkan kembali kabel listrik pada printer (tombol reset/stop/resume tetap ditahan). Lalu tekan dan tahan tombol power printer. Setelah printer hidup, lepaskan tombol reset/stop/resume (kali ini tombol power printernya yang tetap ditahan). Sambil terus menekan dan menahan tombol power printer, tekan dua kali tombol reset/stop/resume. Tiap kali kita menekan tombol lampu indikator printer akan berubah jadi warna hijau, lalu balik lagi ke oranye secara bergantian. Lalu terakhir lepaskan tombol power printer.

And that’s it. Jika dilakukan dengan benar lampu indikator printer akan berubah jadi hijau. Ini berarti printer udah masuk ke service mode dan bisa disuruh ngeprint lagi. Tapi sekali lagi saya ingatkan, trik ini hanya bersifat sementara. Jika printer dimatikan lalu kita ingin ngeprint lagi, maka triknya harus diulang lagi. Printer bakalan balik ke kondisi sebelumnya (berkedap-kedip lampu indikatornya dan ndak bakalan mau disuruh ngeprint lagi).
Disarankan setelah selesai ngeprint secepatnya lakukan reset permanen pada printernya. Bisa dengan cara membawanya ke tempat servis komputer, atau (lebih disarankan lagi) lakukan reset sendiri dengan software reset untuk printer inkjet canon yang banyak tersebar secara gratisan di internet. Tentu ini demi efisiensi dompet kita sendiri bukan?

Dan sebagai catatan, trik di atas harus pula dilakukan saat kita ingin mereset printer dengan program resetter. Soalnya program resetter hanya bisa mereset printer saat printer dalam kondisi normal atau dalam kondisi service mode. Lalu gimana caranya nge-reset sendiri printer inkjet canon secara permanen? Insya Allah pada tulisan laen akan saya sharing caranya dan kalo memungkinkan berikut programnya sekalian. Nantikanlah pada tayangan selanjutnya.

That’s all for today. Hope this trick is useful.
Regards
Chandra

Tidak ada komentar:

Posting Komentar