Printer sebenarnya adalah salah satu
perangkat tambahan bagi suatu sistem komputer. Tanpa printer pun sebenarnya
komputer telah dapat dioperasikan. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa printer sangatlah
kita perlukan, karena kehadiran suatu dokumen dalam bentuk tercetak masih tetap
merupakan suatu keharusan.
Salah satu merk printer yang jamak kita
temui adalah canon. Bahkan menurut pengamatan saya, merk ini adalah merk
printer yang paling banyak dipake. Beberapa kelebihan printer inkjet canon
adalah harganya murah, cartridgenya bisa disuntik/direfill, dan kecepatan
cetaknya lumayan kencang. Oh iya ada satu lagi kelebihan printer inkjet canon
yaitu perawatannya relatif mudah.
Walau relatif mudah perawatannya tapi bukan
berarti printer ini bebas masalah. Lumayan sering juga
kita menemui kesulitan saat ingin mencetak dokumen dengan printer ini. Salah
satunya penyakit kambuhan pada printer inkjet Canon ini (juga printer inkjet
merk laen sih sebenarnya) adalah printer harus direset setelah mencetak dalam
jumlah tertentu. Udah setengah mati nyelesaikan ketikannya, sampe begadang
segala, eh saat ingin dicetak printernya ngadat. Begitu kita nekan tombol print
tanpa permisi mucul kotak dialog peringatan dengan kata-kata “waste ink
absorber almost full ..... bla ... bla ...bla...” Lalu lampu indikator pada
printer pun berdisko ria. Berkelip-kelip dengan warna hijau - oranye. Bisanya
kalo udah muncul peringatan model gini printernya bakalan ngadat. Mogok kerja.
Kalau ngadatnya pagi atau siang mungkin
tidak terlalu masalah buat kita. Tinggal bawa aja ke tempat servis, beres dah.
Paling resetnya perlu waktu sebentar. Tapi itu kalau ndak urgent, jadi masih
bisa ditunda dulu nge-print-nya. Kalo udah dekat dengan deadline bisa bikin senewen
kan. Atau kalau ngadatnya tengah malam? Atau pas si bos alias atasan udah
ngamuk-ngamuk minta diprint segera gimana? Atau lagi bokek, tempat servis jauh,
motor mogok, jalan macet dan kondisi laen yang menyengsarakanlah pokoknya.
(tolong pembaca mengkhayalkannya lebih lanjut ... :P)
Oke-oke. Untuk mengatasi keadaan gawat
darurat seperti ini saya ingin membagi satu trik biar printernya mau bekerja
lagi. Tanpa sogokan, tanpa bujuk rayu atau diembel-embeli apapun sebenarnya printernya
bisa koq disuruh nge-print lagi. Tapi katanya ini untuk kondisi gawat darurat
ajah. Tidak disarankan untuk dipakai terus-terusan. Katanya lagi, trik ini
kalau dipake terus menerus dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan printernya
rusak total. Kenapa pake tag “katanya”? karena saya belom pernah membuktikannya
sendiri. Jadi masih merupakan issue yang belum tentu benar. Jika ada pembaca
yang berminat menjadi sukarelawan untuk membuktikannya saya persilahkan. Resiko
tanggung sendiri ya.
Alright. Pertama kalo udah muncul gejala-gejala
penyakitnya kumat seperti di atas (ada peringatan dan lampu indikator printer
berubah jadi oranye dan berkedip-kedip) maka batalkan dulu perintah ngeprintnya
(pada printer tertentu ada pilihan cancel printing pada dialog box warningnya
atau tinggal pencet OK buat membatalkan operasi cetaknya). Lalu matikan printer
dan cabut steker atau colokan kabel listrik pada bagian belakang printer.
Setelah itu tekan dan tahan tombol resume (atau tombol stop/reset untuk inkjet
yang multifungsi). Kemudian sambungkan kembali kabel listrik pada printer
(tombol reset/stop/resume tetap ditahan). Lalu tekan dan tahan tombol power
printer. Setelah printer hidup, lepaskan tombol reset/stop/resume (kali ini
tombol power printernya yang tetap ditahan). Sambil terus menekan dan menahan
tombol power printer, tekan dua kali tombol reset/stop/resume. Tiap kali kita
menekan tombol lampu indikator printer akan berubah jadi warna hijau, lalu
balik lagi ke oranye secara bergantian. Lalu terakhir lepaskan tombol power
printer.
And that’s it. Jika dilakukan dengan
benar lampu indikator printer akan berubah jadi hijau. Ini berarti printer udah
masuk ke service mode dan bisa disuruh ngeprint lagi. Tapi sekali lagi saya ingatkan,
trik ini hanya bersifat sementara. Jika printer dimatikan lalu kita ingin
ngeprint lagi, maka triknya harus diulang lagi. Printer bakalan balik ke
kondisi sebelumnya (berkedap-kedip lampu indikatornya dan ndak bakalan mau
disuruh ngeprint lagi).
Disarankan setelah selesai ngeprint
secepatnya lakukan reset permanen pada printernya. Bisa dengan cara membawanya
ke tempat servis komputer, atau (lebih disarankan lagi) lakukan reset sendiri
dengan software reset untuk printer inkjet canon yang banyak tersebar secara
gratisan di internet. Tentu ini demi efisiensi dompet kita sendiri bukan?
Dan sebagai catatan, trik di atas harus
pula dilakukan saat kita ingin mereset printer dengan program resetter. Soalnya
program resetter hanya bisa mereset printer saat printer dalam kondisi normal
atau dalam kondisi service mode. Lalu gimana caranya nge-reset sendiri printer
inkjet canon secara permanen? Insya Allah pada tulisan laen akan saya sharing
caranya dan kalo memungkinkan berikut programnya sekalian. Nantikanlah pada
tayangan selanjutnya.
That’s all for today. Hope this trick is
useful.
Regards
Chandra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar